Makanantersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi. Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Sistem Pencernaan pada Manusia. Ria Guniawati. M Zaqi Raihan. anastasia renasari. Zulfiqih
ilmu kimia membantu memahami jenis ikatan dan bentuk molekul senyawa yang berkaitan dengan sifat khas tiap² senyawa. bagian ilmu kimia yang mempelajari hal tersebut adalah?tina ingin mempelajari tentang proses pencernaan dan pemanfaatan zat gizi makanan oleh tubuh. cabangi lmu kimia yang sebaiknya dipelajari oleh tina adalah?seorang peneliti harus menggunakan metode yang didasarkan pada fakta untuk memecahkan masalah. jawaban dan solusi masalah diperoleh dari pengukuran dan pengolahan data secara objektif. kesimpulan penelitian bukanlah hasil pemikiran dan pengandaian semata. sikap ilmiah ini merupakan sikap peneliti berupa?masalah yang dirumuskan ditentukan pemecahannya dengan cara melakukan pengujian dn pengumpulan data. tahap tersebit merupakan tahap metode ilmiah yang berupa?1. penemuan alat uji kandungan gula darah dalam tubuh2. penemuan obat untuk menurunkan demamperan ilmu kimia dalam bidnag farmasi adalah?kimia inti dan kimia fisikbidang ilmu kimia yg harus ditekuni seoranh peneliti agar dapat mmpljri tentanh reaksi nuklir adalah?menemukan tahapan pengolahan sampah dan limbah rumah tangga maupun industricontoh penerapan ilmu kimia di bidang lingkungan?menemukan senyawa kimia yang efektif untuk membasmi hamaperan ilmu kimia bidang pertanian dalam kehidupan adlaah?interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon, dan sistem saraf telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat- obatan. hal ini adalah penerapan ilmu kimia dalam bidang?mengolah singkong menjadi bioetanol sbgai bahn bakar alternatifbahan bakar minyak semakin berkurang karena sumbernya termasuk SDA yg tidk dapat diperbarui. akibatnya harga minyak semakin naik dan ketersediaan terbatas. peran ilmu kimia yang dapat menyelesaikan permasalahan ini adlaah?
Dikulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan suatu mikroba. Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di saluran utama tubuh seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin. Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh.

INTERAKSI ANTARA MIKROBIOTA USUS DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA Fitri Elizabrth Br Hasibuan dan Beivy Jonathan Kolondam ABSTRAK Sejumlah besar mikrobiota yang menghuni sistem pencernaan manusia memiliki peran penting dengan sistem kekebalan tubuh. Mikrobiota ini melaksanakan fungsi penting untuk fisiologi inang. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 10-100 triliun mikrobiota. Jumlah mikrobioma pada manusia paling banyak terdapat di usus, yaitu sekitar 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri dari spesies berbeda. Mikrobiota adalah seluruh mikroba yang hidup di tubuh manusia yang terdiri dari bakteri, archae, virus, dan jamur yang pada umumnya hidup di setiap bagian tubuh manusia seperi kulit, vagina, hidung dan mulut. Bakteri pada mikrobioma manusia memiliki peran pada imunitas, nutrisi, dan perkembangan manusia. Di sini ditinjau tentang interaksi antara koloni mikroba dan sistem kekebalan tubuh dan implikasi dari temuan ini bagi kesehatan manusia. Kata-kata kunci mikrobiota usus, sistem kekebalan tubuh, interaksi, bakteria. INTERACTION BETWEEN GUT MICROBIOTA AND THE HUMAN IMMUNE SYSTEM ABSTRACT Most of the gut microbiota has important role in human immune system. These microbiota conducts important function for host physiology. The microbiota in the human body can range around 10 to 100 billion in number which contained 1,000 different species. Microbiota are the whole microbes living in human body such as bacteria, archaea, virus, and fungi, located on the skin or inside the vagina, nose and mouth. Bacteria in human microbiome has important roles in nutrition, immunity, and human development. This article discussed about interaction of microbes and immune system along with the implication of the interaction for human health. Keywords Gut microbiota, immune system, interaction, bacteria Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free INTERAKSI ANTARA MIKROBIOTA USUS DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA Fitri Elizabrth Br Hasibuan1 dan Beivy Jonathan Kolondam1 1 Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado 95115 E-mail fitrielizabeth19 ABSTRAK Sejumlah besar mikrobiota yang menghuni sistem pencernaan manusia memiliki peran penting dengan sistem kekebalan tubuh. Mikrobiota ini melaksanakan fungsi penting untuk fisiologi inang. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 10-100 triliun mikrobiota. Jumlah mikrobioma pada manusia paling banyak terdapat di usus, yaitu sekitar 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri dari spesies berbeda. Mikrobiota adalah seluruh mikroba yang hidup di tubuh manusia yang terdiri dari bakteri, archae, virus, dan jamur yang pada umumnya hidup di setiap bagian tubuh manusia seperi kulit, vagina, hidung dan mulut. Bakteri pada mikrobioma manusia memiliki peran pada imunitas, nutrisi, dan perkembangan manusia. Di sini ditinjau tentang interaksi antara koloni mikroba dan sistem kekebalan tubuh dan implikasi dari temuan ini bagi kesehatan manusia. Kata-kata kunci mikrobiota usus, sistem kekebalan tubuh, interaksi, bakteria. INTERACTION BETWEEN GUT MICROBIOTA AND THE HUMAN IMMUNE SYSTEM ABSTRACT Most of the gut microbiota has important role in human immune system. These microbiota conducts important function for host physiology. The microbiota in the human body can range around 10 to 100 billion in number which contained 1,000 different species. Microbiota are the whole microbes living in human body such as bacteria, archaea, virus, and fungi, located on the skin or inside the vagina, nose and mouth. Bacteria in human microbiome has important roles in nutrition, immunity, and human development. This article discussed about interaction of microbes and immune system along with the implication of the interaction for human health. Keywords Gut microbiota, immune system, interaction, bacteria PENDAHULUAN Sistem gastrointestinal manusia adalah rumah dari sebagian besar mikroba seperti mikrobiota usus. Usus manusia memiliki sekitar 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri dari spesies yang berbeda. Mikrobiota merupakan suatu kumpulan yang kompleks dari bakteri, archae, virus, dan jamur yang pada umumnya hidup di setiap bagian tubuh manusia seperi kulit, vagina, hidung dan mulut. Mikrobioma yang berasosiasi dengan manusia disebut mikrobiota, namun penggunaan kata “mikrobioma” dan “mikrobiota” sering digunakan bersamaan. Jumlah mikrobioma pada manusia paling banyak terdapat di usus Dietert, 2015. Bakteri pada mikrobioma manusia memiliki peran pada imunitas, nutrisi, dan perkembangan manusia. Hasil penelitian mengatakan, microbioma atau mikrobiota kumpulan bakteri pada setiap orang berbeda sebagai akibat dari efek diet, gaya hidup, dan sumber bakteri di masa kecil Prakash et al.,2011. Mikrobioma berperan pada pengaturan proses biologis dan fisiologis tubuh. Adanya disfungsi sistem imun dan kesalahan regulasi inflamasi merupakan penyebab non-communicable disease and conditions NCDs. Selain itu, gangguan pada mikrobioma dapat meningkatkan risiko infeksi Dietert, 2015. Dalam saluran gastrointestinal juga ditemukan sejumlah besar mikroorganisme mikroflora yang dalam keadaan eubiosis status seimbang antar populasi bakteri di dalam saluran 36 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 1, April 2017 gastrointestinal mampu menjalankan berbagai fungsi penting yang bermuara pada menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam kondisi dysbiosis kondisi ketidakseimbangan antar populasi mikroflora dalam saluran gastrointestinal, kondisi disfungsi mikroflora gastrointestinal, mikroflora tersebut dapat menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan Rolfe, 2000. Ini berarti, agar tetap sehat maka keseimbangan populasi mikroflora gastrointestinal harus terjaga. Sejumlah besar mikroorganisme yang menghuni permukaan tubuh mamalia memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Meskipun banyak dari mikroba ini melaksanakan fungsi yang sangat penting untuk fisiologi inang, mereka tetap menimbulkan ancaman sebagai patogen bagi tubuh. Sistem kekebalan tubuh manusia memainkan peran penting dalam mempertahankan homeostasis dengan mikrobiota, sehingga memastikan bahwa hubungan mutualisme dengan inang dapat dipertahankan. Pada waktu yang bersamaan, mikrobiota dapat membentuk sistem kekebalan manusia. Oleh karena itu, paradigma baru mengemukakan bahwa sistem kekebalan tubuh telah berkembang untuk mengakomodasi kolonisasi dari mikrobiota simbiosis yang bertambah kompleks namun tetap mempertahankan kapasitas untuk melawan patogen. Bagaimana koloni bakteri dari usus dapat mempengaruhi perkembangan dan fungsi dari sistem imun menjadi pusat pembelajaran yang menarik Hooper et al., 2012. Di sini, kami membahas prinsip-prinsip yang mengatur hubungan interaksi antara mikrobiota usus dan sistem kekebalan tubuh inang, baik dalam kesehatan dan penyakit. Mikrobiota di Awal Perkembangan Collado et al. 2006 menyatakan bahwa pencegahan NCDs dapat dilakukan dengan memperhatikan mikrobioma sejak awal kehidupan. Sistem gastrointestinal bayi akan memberikan lingkungan baru bagi kolonisasi mikroba. Mikrobiota bayi yang dilahirkan dengan persalinan normal memiliki kemiripan dengan mikrobiota di vagina ibunya pada 20 menit awal kehidupan. Spesies mikrobiota yang ditemukan ialah Lactobacillus sp. dan Prevotella sp. Terdapat perbedaan antara spesies mikrobiota bayi yang dilahirkan dengan persalinan normal dan operasi sesar. Mikrobiota pada bayi yang dilahirkan secara sesar yaitu Clostridium sp., Staphylococcus sp., Propionobacteriu sp., dan Corynebacterium sp. Gritz, 2015. Mikrobioma di saluran gastrointestinal bayi yang baru lahir akan serupa dengan mikrobioma orang dewasa selama tahun pertama kehidupannya. Seiring dengan pertambahan usia akan terjadi perubahan mikrobioma karena dipengaruhi oleh ASI, demam, pengenalan terhadap makanan pendamping ASI, dan penggunaan antibiotik Ursell et al., 2012. Terdapat perbedaan jenis mikroba pada bayi yang mendapatkan ASI dengan yang mendapatkan susu formula. Perkembangan pada periode perinatal merupakan masa yang penting karena terjadi modifikasi yang mempengaruhi sistem imun dan penyakit yang berhubungan dengan inflamasi. Perkembangan mikrobioma diawali dengan transmisi secara vertikal dari mikrobiota maternal. Kolonisasi mikrobioma di mukosa sistem pencernaan, sistem pernapasan, saluran urogenital, dan kulit dipengaruhi oleh waktu pajanan dengan mikrobiota maternal. Lingkungan di dalam uterus bersifat steril, sehingga tidak terjadi kolonisasi mikroba tetapi, kolonisasi mikroba dapat terjadi sebelum persalinan. Kolonisasi mikroba terjadi karena telah terpajannya janin dengan plasenta dan meconium Gritz dan Bhadhari, 2015. Di plasenta terdapat berbagai mikrobiota seperti Firnicutes, Tenericutes, Proteobacteria, Bacteroidetes, dan Fusobacteriaphyla. Mikrobiota tersebut sama dengan mikrobiota yang terdapat di mulut manusia. Pada minggu pertama awal kehidupan, kolonisasi mikrobiota di usus dipenuhi oleh Actinobacteria, Proteobacteria, Bacteroidetes, dan Firmicutes. Mikroba yang terdapat di meconium sama dengan mikroba di cairan amnion karena ketika sistem saraf janin mulai berkembang, janin dapat menelan cairan amnion. Oleh karena itu, lingkungan usus janin dapat menjadi tempat kolonisasi mikroba sehingga tidak steril Sudarmono, 2016. Hasibuan dan Kolondam Interaksi Antara Mikrobiota Usus dan ……………… 37 Gambar 1. Mikrobiota usus dalam perkembangan dan penyakit. Pengaruh dari mikrobiota usus terhadap kesehatan manusia adalah berkelanjutan dari lahir hingga dewasa. Faktor lingkungan, faktor nutrisi, dan faktor telah dilibatkan dalam perkembangan untuk simbiosis dari kesehatan usus dan mikrobiota Nicholson et al., 2012. Menariknya, setiap perubahan makanan diikuti dengan perubahan pada mikrobiota pencernaan dan peningkatan ekspresi gen. Sebagai contoh, pada bayi yang mulai mengenal makanan dewasa, ekspresi gen mikrobioma terkait biosintesis vitamin dan pencernaan polisakarida meningkat. Dengan demikian, interaksi antara mikrobiota manusia dan lingkungan menjadi amat dinamis Ursell et al., 2012. Peran Mikrobiota Bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia merupakan koloni bakteri yang bermanfaat. Peran mikrobioma adalah membantu mencerna makanan, mengatur sistem imun, dan perlindungan terhadap bakteri pathogen. Mikrobioma berada di kulit, sistem gastrointestinal, saluran napas, dan saluran urogenital; saluran yang berhubungan langsung dengan dunia luar sehingga dapat terpajan langsung oleh faktor eksternal, seperti makanan, udara, dan obat-obatan. Setiap individu memiliki respons berbeda pada metabolisme mikrobioma Dietert, 2015. Tanpa mikrobiota usus, tubuh manusia tidak akan mampu memanfaatkan beberapa karbohidrat yang belum tercerna untuk mengkonsumsi, karena beberapa jenis mikrobiota usus memiliki enzim dimana sel-sel manusia tidak mampu untuk memecahkannya khususnya polisakarida Clarke et al., 2014. Bakteri mengubah karbohidrat dengan cara berfermentasi menjadi asam lemak rantai pendek SCFAs disebut fermentasi sakarolitik. Produknya meliputi asam asetat, asam propionat, dan asam butirat. Produkini dapat digunakan oleh sel inang, menyediakan sumber utama energi dan nutrisi bagi manusia, serta membantu tubuh menyerap mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan zat besi Gibson dan Glenn, 2004. Gas dan asam organik seperti asam laktat juga diproduksi oleh fermentasi sakarolitik Guarner dan Malagelada, 2003. Asam asetat digunakan oleh otot, asam propionat membantu hati menghasilkan ATP, dan asam butirat memberikan energi untuk sel usus dan dapat mencegah kanker Beaugerie et al., 2004. Bukti lain yang menunjukkan bahwa bakteri meningkatkan penyerapan dan penyimpanan lipid kemudian memfasilitasi tubuh untuk menyerap vitamin 38 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 1, April 2017 yang diperlukan seperti vitamin K Sears, 2005 . Mikrobiota juga mensintesis vitamin seperti biotin dan folat dan membantu penyerapan unsur makanan termasuk magnesium, kalsium dan zat besi O'Hara, 2006. Archae seperti Methanobrevibacter smithii terlibat dalam pemindahan produk akhir fermentasi bakteri seperti hidrogen Sherwood et al., 2013. Disfungsi mikrobioma dapat menimbulkan penyakit seperti penyakit autoimun diabetes, rheumatoid arthritis, distrofi otot, multiple sclerosis, dan fibromialgia. Akumulasi mikroba penyebab penyakit akanmenyebabkan perubahan aktivitas gen dan metabolik. Akibat perubahan tersebut adalah abnormalitas sistem imun, sehingga akanmenyerang zat dan jaringan yang pada keadaan normal terdapat di dalam tubuh Ursell et al., 2012. Penghalang Usus Pada dasarnya, interaksi spasial antara mikrobiota dan sistem kekebalan usus dapat dibagi menjadi tiga lapisan. Lapisan pertama, menghadap ke lumen usus, terdiri terutama oleh lendir dan dapat dibagi menjadi dua sub-lapisan sublapisan luar, kurang padat, sangat dijajah oleh mikrobiota, sedangkan lapisan mukosa bagian dalam terdiri dari konsentrasi tinggi antimikroba bakterisida peptida AMP dan sekretori IgA SIgA khusus untuk mikroorganisme yang menguntungkan. Lapisan kedua terdiri dari lapisan tunggal dari sel epitel usus IECs yang berhubungan dengan lamina propria LP di permukaan basolateral dan dengan lapisan mukosa pada permukaan apikal. IEC yang disusun oleh beberapa jenis sel, seperti sel-sel goblet yang menghasilkan musin membentuk lendir; enterosit serap dan sel enteroendokrin, baik memproduksi cholecystokinin dan ghrelin yang mengatur nafsu makan;sel Paneth, produsen terkemuka AMP; dan sel M, yang terlibat dalam menangkap antigen untuk menyajikan mereka untuk sistem kekebalan tubuh Collins et al., 2012; Johansson, 2014. IECs memiliki peran yang sangat penting dalam memisahkan organ-organ tubuh dari lingkungan luar melalui pembentukan persimpangan ketat dan sekresi lendir dan AMP seperti defensin, lysozymes, cathelicidins, fosfolipase-A2, dan C-jenis lektin Goto dan Ivanov, 2013. Selanjutnya, ECs mengekspresikan reseptor pengenalan pola PRRS, yang meliputi reseptor Toll-like TLR, reseptor Nod-seperti NLRs, dan Rig-I sseperti reseptor Lavelle et al., 2010. Sebuah jenis sel yang sangat penting hadir dalam lapisan IECs adalah sel M. Sel-sel ini bekerja secara langsung dengan sistem kekebalan tubuh, sampling antigen dari lumen dan membawa mereka dengan cara searah untuk antigen sel presentasi lokal di bawah epitel Goto dan Ivanov, 2013. Sel enteroendokrin juga bertindak dalam perlindungan penghalang usus dengan memproduksi enteroendokrin peptida glukagon-like peptide-2 GLP-2, yang diatur oleh status gizi inang, seperti rantai pendek produksi asam lemak. Karakteristik utama dalam fungsi penghalang usus GLP-2 yang merangsang usus proliferasi sel epitel; meningkatkan ekspresi usus protein persimpangan ketat; dan mengatur sistem kekebalan tubuh bawaan dengan mengontrol ekspresi peptida antimikroba yang diproduksi oleh sel Paneth Cani et al., 2013. Lapisan ketiga, di bawah IECs, dibentuk oleh lamina propria dan mesenterium. Unsur-unsur sistem kekebalan tubuh gut-associated lymphoid tissue GALT berada dalam lapisan ini. Di lamina propria, terisolasi limfoid folikel dewasa ILFs, yang terbentuk dari patch crypt prenatal dan patch Peyer PPs, dapat ditemukan. Microbe-associated molecular patterns MAMPs yang berasal dari koloni bakteri dirasakan oleh PRRS di IECs atau sel dendritik DC yang merekrut dan mengaktifkan T dan sel B di di bawah IECs, menerima antigen melalui sel-sel M dan meneruskannya ke DC, yang berinteraksi dengan sel T dan B. Dalam PP dan ILFs ada beberapa sel plasma yang biasanya memproduksi dan melepaskan IgA Kamada et al., 2013. Hasibuan dan Kolondam Interaksi Antara Mikrobiota Usus dan ……………… 39 Gambar 2. Penghalang usus dan perubahannya selama pathogenesis oleh GVHD Heidegger et al., 2014 Interaksi Mikrobiota dan Sistem Imun Usus Interaksi fungsional antara mikrobiota dan sistem kekebalan usus dimulai dengan bakteri komensal yang mempromosikan lingkungan anti-inflamasi Gambar 3. Dalam konteks simbiosis, MAMPs terus merangsang IECs untuk mengeluarkan regenerasi γ REGIII ke lumen, thymus stroma lymphopoietin TSLP, IL-33, IL-25, dan pertumbuhan tumor factor β TGF-β di bawah epitel. Mediator imunologi mendorong perkembangan makrofag tolerogenic dan DC tolerogenic Maynard et al., 2012. DC tolerogenic menghasilkan TGF- β dan asam retinoat RA yang merangsang perkembangan sel-sel peraturan T. Dengan demikian, melalui sel-sel Treg yang menggunakan mekanisme beragam regulasi, makrofag yang menghasilkan IL-10, dan DC tolerogenik, sistem kekebalan usus mampu membangun dan memelihara lingkungan anti-inflamasi. Selain peran regulasi penting dari TGF- β, sitokin ini dikaitkan dengan zat epitel yang diturunkan lainnya seperti sel B activating factor BAFF dan proliferasi-inducing ligand Aprill, dalam rangka mendorong pengembangan IgA- memproduksi sel sel plasma Fagarasan et al., 2010.Immunoglobulin ini mampu mencegah pengikatan bakteri komensal pada epitel inang dan dengan demikian terlibat dalam pembentukan usus mikrobiota Macpherson et al., 2012. Dalam konteks dysbiosis, kehadiran patogen dapat mengganggu lingkungan anti-inflamasi diatur ini. Ketika patogen enterik mengatasi bakteri komensal, ketidakseimbangan antara komensal dan bakteri patogen menyebabkan pembebasan yang signifikan dari MAMPs. Peningkatan MAMPs ini dapat menginduksi IECs, DC diaktifkan, dan makrofag untuk mengeluarkan sitokin inflamasi seperti IL-1 β, IL-6, IL-12, dan ini merangsang perkembangan efektor CD4 + T helper 1 TH1 sel dan sel TH17 yang memproduksi IL-17A, IL-17F, dan IL-22 yang mengakibatkan peradangan kronis Maynard et al., 2012. Dalam konteks ini, IL-22 sitokin memiliki peran penting. Molekul ini, diproduksi oleh sel TH17 dan oleh sel kekebalan bawaan seperti NK-sel dan sel γδ T, bertindak pada sel-sel epitel usus dengan menginduksi ekspresi beberapa AMP sebagai γ REGIII dan β REGIII yang secara langsung mempengaruhi mikrobiota. Menariknya, sel proinflamasi diaktifkan tampaknya bekerja baik dalam simbiosis dan dysbiosis; Namun, 40 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 1, April 2017 dalam kasus simbiosis, sel-sel proinflamasi yang dikendalikan dengan mekanisme pengaturan DC tolerogenic dan makrofag dan sel peraturan T dan berkontribusi dengan melepaskan IL-22, yang mempromosikan produksiγ REGIII oleh IECs dan membantu untuk melindungi barrier epitel Maynard et al., 2012. Meskipun mekanisme yang dijelaskan di atas sudah diketahui dengan pastidengan didukung berbagai publikasi, banyak aspek dari hubungan mikroba dan sistem kekebalan tubuh yang masih harus dijelaskan. Selain itu, studi terbaru telah menambahkan bukti lebih lanjut yang menunjukkan bagaimana mikrobiota dan sistem kekebalan tubuh dapat berinteraksi untuk mempertahankan homeostasis. Bukti-bukti baru tentang Mikrobiota Usus dan Sistem Kekebalan Studi terbaru lainnya telah membahas interaksi antara mikrobiota usus dan sistem kekebalan tubuh. Interaksi ini mungkin terkait dengan menjaga keseimbangan antara mikrobiota usus dan sistem sumbu kekebalan tubuh, baik lokal dan sistemik. Masahata et al. 2014 menunjukkan adanya hubungan antara sel-sel sekresi-IgA dan komposisi mikrobiota. Dalam penelitian ini, menafsirkan pentingnya hubungan usus buntu dengan jaringan limfoid di IgA dalam mensekresi generasi sel dari tikus yang bebas bakteri dan tikus yang diserang bakteri usus buntu. Penelitian ini menemukan penurunan sel IgA yang mensekresi di usus besar, serta penurunan tingkat IgA di feses. Bersamaan dengan itu, terlihat penurunan yang signifikan dalam jumlah spesies bakteri feses pada tikus yang terkena usus buntu. Namun menariknya, perbedaan-perbedaan dari jumlah sel sekresi-IgA dan koloni bakteri menghilang setelah delapan minggu penjajahan. Normalisasi pada sel sekresi-IgA di kolon berkorelasi dengan peningkatan dan pembesaran jaringan limfoid usus. Dengan demikian, hasil ini menunjukkan bahwa sel-sel sekresi-IgA terlibat dalam pemeliharaan homeostasis mikroba dalam ususbesar dan berkontribusi untuk membentuk koloni mikroba normal. Beberapa penelitian lain mencoba untuk mengidentifikasi metabolit dari mikrobiota dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan homeostasis. Dalam konteks ini, Smith et al. 2013 menunjukkan bahwa tikus yang bebas bakteri memiliki penurunan yang signifikan pada konsentrasi tiga jenis yang paling melimpah dari asam lemak rantai pendek SCFA asam asetat, asam propionat, dan asam butirat menunjukkan hubungan antara molekul-molekul dan kekebalan masalah yang dihadapi oleh jenis tikus. Untuk memperjelas pertanyaan ini, tikus bebas bakteri diobati dengan SCFA individual atau dalam kombinasi selama 3 minggu. Seperti yang diharapkan, tikus ini menunjukkan peningkatan frekuensi dan jumlah sel Treg kolon, yang tidak terjadi dengan TH1 atau TH17 sel. Perlakuan SCFA juga mampu menginduksi peningkatan FoxP3 dan IL-10 ekspresi gen dan IL-10 produksi, menunjukkan bahwa SCFA dapat menginduksi khusus +IL-10-memproduksi sel Treg FoxP3. Selain itu, pengobatan SCFA mampu juga untuk mengurangi gejala T sel model-transfer kolitis. Secara kolektif, hasil ini menunjukkan bahwa SCFA memainkan peran penting dalam mempertahankan homeostasis melalui sel-sel Treg. Perubahan fungsi penghalang gastrointestinal, yang disebabkan oleh perubahan diet, juga dapat mengembangkan endotoxemia Pendyala et al., 2012. Selama dysbiosis, usus mikrobiota dapat menghasilkan tingkat tinggi endotoksin, dalam aliran darah menyebabkan induksi ringan dan berkesinambungan mediator proinflamasi, yang mengakibatkan peradangan sistemik ringan. Bagian inflamasi ini berkontribusi pada perkembangan banyak penyakit manusia, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, hati dan penyakit kardiovaskular, dan penyakit inflamasi usus. Hasibuan dan Kolondam Interaksi Antara Mikrobiota Usus dan ……………… 41 Gambar 3. Interaksi fungsional antara mikrobiota dan sistem kekebalan usus. Keseimbangan evolusi dipengaruhi oleh tekanan lingkungan Maranduba et al., 2014 DAFTAR PUSTAKA Beaugerie, Laurent, Petit, Jean-Claude. 2004. Antibiotic-associated diarrhoea. Best Practice & Research Clinical Gastroenterology 18 2 337–52. Cani, P. D., Everard, A., dan Duparc, T. 2013. Gut microbiota, enteroendocrine functions and metabolism. Current Opinionin Pharmacology 136 935–940. Clarke G, Stilling RM, Kennedy PJ, Stanton C, Cryan JF and Dinan TG. 2014. Minireview Gut microbiota the neglected endocrine organ. Mol. Endocrinol. 28 8 1221–1238. Collins, S. M., Surette, M., dan Bercik, P. 2012. The interplay between the intestinal microbiota and the brain. Nature Reviews Microbiology 1011735–742. Collado, MC., Surono, IS., Meriluato, J., Salminen, S. 2006. Potencial probiotic characteristic of Lactobacillus and Enterococcuc strain isolated from traditional dadih fermented milk against pathogen intestinal colonization. J Food Protection 703 700-705. Dietert RR, Dietert JM. 2015. Review the microbiome and sustainable healthcare. Healthcare. 3 100-129. Fagarasan, S., Kawamoto, S., Kanagawa, O dan Suzuki, K. 2010. Adaptiveimmune regulation in the gut T cell-dependent and T cell-independent IgAsynthesis. Annual Review of Immunology 281 243-273. Gibson, Glenn R. 2004. Fibre and effects on probiotics the prebiotic concept. Clinical Nutrition Supplements 12 25-31. 42 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 1, April 2017 Gritz EC, Bhandari V. 2015. The human neonatal gut microbiome a brief review. Frontiers in Pediatrics 31-12. Goto, Y. dan Ivanov, I. I. 2013. Intestinal epithelial cells as mediators of the commensal-host immune crosstalk. Immunology and Cell Biology 913 204-214. Guarner, F dan Malagelada, J. 2003. Gut flora in health and disease. The Lancet. 361 9356 512–519. Heidegger, S., Van den Brink MR., Haas T., Poeck, H. 2015. The role of pattern-recognition receptors in graft-versus-host disease and graft-versus-leukemia after allogeneic stem cell transplantation. Frontiers in immunology 5 337. Hooper, Littman, DR., Macpherson, 2012. Interactions between in microbiota and the immnune system. Science 336. Johansson, M., Larsson, J. H., dan Hansson, G. 2011. The two mucus layers of colon are organized by the MUC2 mucin, whereas the outer layer is a legislator of host-microbial interact-tions. Proceedings of the National Academy of Sciences USA 1081 4659-4665. Kamada, N., Seo, S., Chen, G., dan N´u˜nez. G. 2013. Role of the gut microbiota in immunity and inflammatory disease. Nature Reviews Immunology 135 321-335. Macpherson, Geuking, dan McCoy, 2012. Homeland Security IgA immunity at the frontiers of the body. Trends in Immunology 334 160-166. Maranduba, Castro, Souza, Rossato, C., Guia, Valente, Rottore, Maranduba, Souza, Carmo, Macedo, dan Silva, 2015. Intestinal microbiota as modulators of the immune system and neuroimmune system impact on the host health and homeostasis. Hindawi Publishing Corporation. Journal of Immunology research 2015. Masahata, K., Umemoto, E., Kayama, H. 2014. Generation of colonic IgA-secreting cells in the caecal patch. Nature Communications 5 3704. Maynard, C. L., Elson, C. O., Hatton, R. D., and Weaver., C. T. 2012. Reciprocal interactions of the intestinal microbiota. Nature 489 231-241. Nicholson, Holmes, Elaine., Kinross, James., Burcelin, Remy., Gibson, Glenn., Jia, Wei., Pettersson, Sven. 2012. Host-Gut Microbiota Metabolic Interactions. Science 336 1262. O'Hara, Ann M; Shanahan, Fergus. 2006. The gut flora as a forgotten organ. EMBO Reports 77 688–693. Pendyala, S., Walker, J. M. dan Holt, P. R. 2012. A high-fat diet is associated with endotoxemia that originates from the gut. Gastroenterology 14251100–1101. Prakash, Satya., Rodes, Laetitia., Charley, MC., Duchesneau, CT. Gut microbiota next frontier in understanding human health and development of biotherapeutics. Biologics Targets and Therapy 5 71-86. Rolfe RD. 2000. The Role of Probiotic Cultures in the Control Of Gastrointestinal Health. J. of Nutr. 130 396-402. Sears, Cynthia L. 2005. A dynamic partnership Celebrating our gut flora. Anaerobe. 11 5 247-251. Sudarmono PP. 2016. Mikrobioma Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia. Mikrobioma, 42. Ursell LK, Metcalf JL, Parfrey LW, Knight R. 2012. Defining the human microbiome. Nutr Rev. 70 38-44. ... Bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia merupakan koloni bakteri yang bermanfaat. Peran mikrobioma adalah membantu mencerna makanan, mengatur sistem imun, dan perlindungan terhadap bakteri pathogen [5]. Bakteri pathogen cenderung lebih memilih bahan makanan yang mudah difermentasi karbohidrat, sehingga hal tersebut dapat mendorong perkembangan proliferasi bakteri pathogen di dalam saluran pencernaan. ...... Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih[5]. ...Anderias Eko WijayaNur Imam IskandarRabbits are mammals from the family Leporidae green plant eaters which can be found in many parts of the earth. Rabbits are very susceptible to temperature changes. Temperature greatly affects the rabbit's body metabolism. The temperature ideal for rabbits is in the range of 60 – 650F or equal to - temperature is known as "comfort zone" for rabbits. The level of heat stress in rabbits is very high in the tropics thereby reducing rabbit productivity. With a system that researchers can make it easier to determine the suitable place to serve as a rabbit habitat with the Internet of Things system network, and reduce the failure rate in keeping rabbits as well as the implementation of the node-ed as a platform to display the results of the calculation method of the decision. The system is applied using the SAW Simple Additive Weight ranking method or commonly called this weighted method by using three parameters including temperature; humidity; light. However, the data must go through a calculation that generates a value of each location then normalize to get a decision by the sum of the multiplication of normalization with weights. Implementation Methods of SAW Simple Additive weighting as Decision Support Habitat For Rabbits Recommendation Based IoT Internet Of Things has been successfully applied. So that it can rank rabbit habitat locations based on parameters of temperature, humidity, light. However, although the system is built based on IOT but has not publicly accessible or still based on the localhost.... Dalam menaikkan atau menurunkan suhu pada kolam, perlu memperhatikan karakteristik jenis ikan budidaya tersebut. Ikan jenis tertentu memiliki sensitifitas pada perubahan suhu [1]. ...Anderias Eko WijayaAldi RiyadiTilapia Oreochromis niloticus is a type of freshwater fish consumption with elongated and flattened body shape laterally and blackish white color. Tilapia originated from the Nile River and surrounding lakes. Now this fish has spread to countries on five continents with tropical and subtropical climates. Whereas in cold climates, tilapia cannot live well. ideal water temperature in tilapia enlargement ponds ranges between ° C, where fish will grow optimally at water temperatures around 25-32 ° the pH of the tilapia enlargement ponds range between 6, and turbidity range of 3-19 NTU, because this high turbidity level has an effect on the amount of tilapia mortality. With the system that the researchers created, it was easier to determine a suitable fish pond to maintain as a life of tilapia with the help of the Internet of Things network system and reduce the failure rate in breeding and implementation of Thingspeak as a platform to display the results of data obtained by sensors and calculated with method calculation. This system takes data with temperature sensors, pH and Turbidity, to find water temperature, acidity and alkalinity in water and turbidity of water. Then the data obtained is sent to the ESP8266 module network and sent to the thingspeak platform, the data that appears is inputted into the database to be processed using the SAW method, the results of the SAW method calculation are displayed by the system. Implementation of the SAW Simple Additive Weighting Method for Detecting the Feasibility of Iot-Based Fish Ponds Internet of Things has been successfully implemented. So that it can rank tilapia ponds based on parameters of temperature, pH, Nisrina SujanaSabiq Muhammad Ul-Haqp>This study focuses on how the process of fasting in Ramadan and sunnah Monday-Thursday among Muslims can improve the immune system of practitioners and even affect their social life to practice sunnah fasting. The Corona Virus pandemic, which is still a global problem, not only has an impact on people's social lives, but also encourages many Muslim communities to look for alternative solutions to maintain the vitality of their bodies. Fasting is one method that is currently becoming a trend in society because it is believed by the community that this method is able to ward off various kinds of diseases, especially as exemplified by Prophet Muhammad and Prophet Musa. This study uses a qualitative descriptive method that analyzes the practice of fasting in Ramadan and Monday-Thursday and its implications for the immune system. Data collection techniques used in this study were social observation and interviews with fasting practitioners. The analysis technique consists of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and levers. The results of this study indicate that fasting performed by Muslims is not only able to improve the quality of health but also mental condition because they have a sense of optimism about their condition, especially in the face of a pandemic. Penelitian ini berfokus pada bagaimana proses puasa Ramadhan dan sunah Senin-Kamis di kalangan umat Islam mampu meningkatkan sistem kekebalan para praktisi dan bahkan mempengaruhi kehidupan sosial mereka untuk menjalankan puasa sunnah. Pandemi Virus Corona yang masih menjadi masalah global tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga mendorong banyak komunitas Muslim untuk mencari solusi alternatif demi menjaga vitalitas tubuh mereka. Puasa merupakan salah satu metode yang saat ini menjadi tren masyarakat karena diyakini masyarakat bahwa metode ini mampu menangkal berbagai macam penyakit, terutama seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menganalisis praktik puasa Ramadhan dan Senin-Kamis serta implikasinya terhadap sistem kekebalan tubuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sosial dan wawancara dengan praktisi puasa. Teknik analisis terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa puasa yang dilakukan oleh umat Islam tidak hanya mampu meningkatkan kualitas kesehatan tetapi juga kondisi mental karena mereka memiliki rasa optimisme terhadap kondisi mereka, terutama dalam menghadapi pandemi . Komponenutama dari sistem muskuloskeletal yaitu tulang dan jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini didalam tubuh. 3.1.1 Fungsi Dari Tulang Dalam Tubuh. Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret02 Februari 2022 0937Halo Arky kakak bantu jawab yaa. Jawaban yang benar adalah D. Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam IPA yang mempelajari berbagai hal tentang materi seperti struktur, sifat, wujud, perubahan materi, penggolongan materi, susunan materi dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Ilmu kimia bermanfaat dalam berbagai bidang, diantaranya bidang pertanian, geologi, kesehatan, dan lain-lain. Pada soal ini ilmu kimia bermanfaat dalam bidang kesehatan karena berperan dalam penemuan obat-obatan dalam bidang farmasi. Obat-obatan erat kaitannya dengan dunia kesehatan. Ilmu kimia dapat membantu tenaga kesehatan untuk meracik obat – obatan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Sehingga, opsi yang benar adalah D. 1 Rata-rata manusia bisa manahan napas selama ± 2 menit. 2. Ricardo Bahia (Brasil), adalah orang yang paling lama bisa manahan napas dalam air yaitu 20 menit 21 detik (sampai tulisan ini dimuat-2016). 3. Meskipun komposisi otak hanya 2 persen dari total massa tubuh, bagian ini menghabiskan 20% kebutuhan oksigen. 4.

Kimia adalah ilmu yang memelajari materi yang ada di sekitar dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Kimia berperan dalam berbagai bidang seperti kesehatan dan kedokteran, energi dan lingkungan, bioteknologi, bahan pangan dan pertanian. Beberapa peran ilmu kimia dalam bidang kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut. Mempermudah para ahli dalam mendiagnosis berbagai penyakit juga dalam mempelajari genetika untuk metode pengobatan kesehatan, seperti pembuatan alat cuci darah serta pembuatan materi sintesis pengganti tulang dan gigi. Membuat obat-obatan dan menemukan pengobatan yang tidak menimbulkan efek samping terhadap penyembuhan penyakit seperti kanker, AIDS, dan penyakit lainnya. Jadi, jawaban yang benar adalah D.

Bukupenuntun praktikum sistem peredaran darah manusia digunakan pada saat kegiatan praktikum, untuk uji keterbacaannya menggunakan angket yang diberikan kepada 30 orang siswa kelas VIII di SMP Negeri 20 Bandar Lampung dan memperoleh hasil persentase rata-rata seluruh aspek yaitu 95% dengan kategori "Sangat Baik".

- Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia, yang dapat melalui pernapasan dada dan pernapasan perut?Pernapasan dan sistem pernapasan merupakan dua hal yang berbeda. Dalam buku Kamus Biologi karya Ratna R. Melati, dijelaskan bahwa pengertian pernapasan ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida antara suatu makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan sistem pernapasan adalah sistem organ yang berfungsi untuk pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Manusia membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Oksigen tidak berasal dari tubuh manusia, melainkan dari luar. Manusia menghirup oksigen dari udara bebas. Oksigen dibutuhkan dalam proses oksidasi pembakaran senyawa organik dari bahan makanan yang dikonsumsi manusia sehingga bisa menghasilkan energi. Sisa dari oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air, yang dikeluarkan dari dalam tubuh manusia. Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida inilah yang disebut respirasi atau pernapasan. Selain menghasilkan energi, manfaat respirasi bagi manusia ialah meningkatkan fungsi paru-paru, membuat tekanan darah stabil, membuang racun dalam tubuh, dan melancarkan aliran limfatik. Dalam buku Mengenal Sistem Pernapasan yang ditulis oleh Nina Surtiretna 2013 14-21, sistem pernapasan manusia terdiri dari alat-alat juga Contoh Soal Sistem Pencernaan Manusia dan Jawaban dari Kemdikbud Bagaimana Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh? Organ Pernapasan pada Manusia Adapun alat atau organ pernapasan terdiri dari 3 struktur, yakni hidung, saluran pernapasan, dan paru-paru. Khusus saluran pernapasan merupakan gabungan beberapa organ, yakni faring, laring, trakea, bronkhus, bronkheolus, dan ini penjelasan mengenai masing-masing dari organ sistem pernapasan beserta HidungHidung merupakan pintu masuknya udara ke dalam tubuh. Permukaan rongga hidung berlapiskan selaput lendir dan terdapat rambut-rambut yang berfungsi untuk menyaring udara, penghangat, dan pengatur kelembapan. 2. Faring Faring atau tekak berada di antara rongga mulut dan pangkal tenggorok yang panjangnya 12-14 cm. Di faring, terdapat katup yang berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan, yang disebut epiglotis atau anak tekak. 3. LaringLaring atau pangkal tenggorokan berada di antara faring dan trakea, berbentuk kerucut terbalik dan panjangnya 3-4 cm. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pada laring terdapat tonjolan jakun, epiglotis, dan pita suara. 4. TrakeaTrakea atau batang tenggorok berbentuk seperti pipa yang memanjang dari leher bagian bawah hingga rongga dada dan panjangnya sekitar 11 cm. Dinding trakea berlapis sel epitel dengan silia atau bulu getar serta selaput lendir. Bulu getar ini berfungsi untuk menahan lalu mengeluarkan partikel halus debu dan partikel lain yang masuk bersama udara. 5. BronkusBronkus adalah dua cabang bawah trakea yang berbentuk seperti huruf Y terbalik. Bronkus kanan terhubung ke paru-paru kanan dan bronkus kiri terhubung ke paru-paru kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, tetapi dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan. Akibatnya, bronkhus kanan sering kali lebih mudah terserang BronkheolusBronkheolus merupakan percabangan dari bronkhus. Saluran ini lebih halus. Dindingnya pun lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2. Sedangkan Bronkheolus kanan berjumlah 3. Percabangan ini membentuk cabang yang lebih halus seperti AlveolusAlveolus berupa saluran udara buntu yang membentuk gelembung-gelembung udara. Dinding Alveolus tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi. Dengan luas total mencapai 100 m2 50 x luas permukaan tubuh, organ ini mampu melakukan pertukaran gas ke seluruh Paru-paruParu-paru terletak di rongga dada. Manusia memiliki sepasang paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus gelambir. Sementara paru-paru kiri terdiri dari dua lobus. Hal ini dikarenakan paru-paru kiri harus berbagi ruang di rongga dada dengan jantung. Di dalam paru-paru, ada alveolus yang berjumlah sekitar 300-an juta luar paru-paru dibungkus selaput pleura. Selaput ini berfungsi buat melindungi paru-paru dari gesekan saat bernapas. Ada 2 lapis di bagian luar paru-paru dan berisi cairan. Dua Macam Mekanisme Pernapasan Manusia Dikutip dari buku Sistem Pernapasan Pengantar Biopsikolgi 2019, pernapasan pun dapat disebut respirasi. Dalam proses respirasi terdapat 2 siklus yaitu inspirasi proses masuknya udara ke dalam tubuh dan ekspirasi proses keluarnya udara dari dalam tubuh.Pernapasan manusia terjadi dengan cara mengubah tekanan udara di dalam paru-paru. Perubahan tekanan ini membuat udara bisa keluar-masuk dari dan ke paru-paru. Proses inilah yang disebut dengan istilah bernapas. Dilansir dari website Rumah Belajar Kemendikbud, ada dua macam mekanisme pernapasan pada manusia, yakni pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah keluar masuknya udara pernapasan yang diatur rongga dada. Sedangkan pernapasan perut yaitu keluar masuknya udara pernapasan yang diatur tekanan dari perut. Berikut ini penjelasan mengenai mekansime pernapasan dada dan pernapasan perut. 1. Pernapasan DadaPernapasan dada berlangsung dalam 2 tahap. Pertama, adalah inspirasi atau penghirupan. Proses inspirasi terjadi apabila otot antar-tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, dan paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer. Serangkaian proses itu membuat udara masuk ke dalam tubuh. Kedua adalah ekspirasi atau penghembusan. Proses ekspirasi terjadi ketika otot antar-tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, dan tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer. Proses ini memicu keluarnya udara dari sistem pernapasan Pernapasan Perut Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur. Pernapasan perut pun terjadi dalam 2 tahap, seperti dalam proses pernapasan dada. Pertama, tahap inspirasi, yang terjadi apabila otot diafragma berkontraksi, diafragma mendatar mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udaranya mengecil, dan diikuti paru-paru yang mengembang. Proses ini lantas mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer, sehingga udara masuk. Kedua, tahap ekspirasi, yang diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi. lalu menyebabkan diafragma terangkat serta melengkung menekan rongga dada, sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat. Akibatnya, udara dalam paru-paru keluar. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida Sementara itu, proses pertukaran gas oksigen O2 dan karbon dioksida CO2 terjadi di alveolus. Dari alveolus oksigen masuk ke dalam pembuluh darah kapiler secara difusi. Oleh darah, oksigen lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh hingga ke sel-sel tubuh yang hidup. Di dalam sel inilah darah melepaskan oksigen. Oksigen yang dilepaskan oleh darah ke sel-sel tubuh dipakai untuk proses oksidasi pembakaran zat makanan. Di dalam sel-sel tubuh ini lah terjadi proses respirasi dan menghasilkan energi. Setelah oksigen dilepaskan oleh darah untuk membakar makanan dan menghasilkan energi, sel mengeluarkan sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air. Selanjutnya, karbon dioksida dan uap air akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan. Contoh Soal Sistem Pernapasan Manusia 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari luar ke dalam adalahA. mulut – tenggorokan – paru-paruB. hidung – kerongkongan – paru-paruC. hidung – tenggorokan – paru-paruD. mulut – kerongkongan – paru-paruJawaban C2. Ketika menghembuskan napas ke depan cermin, maka cermin akan tampak berembun. Hal ini membuktikan bahwa proses pernapasanA. membutuhkan O­2B. menghasilkan CO2C. menghasilkan O2D. menghasilkan H2OJawaban D3. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi. Difusi merupakan proses pertukaran zat yang berwujud …A. cairB. gasC. uapD. padatJawaban B4. Fungsi proses pernapasan bagi tubuh adalah sebagai berikut. kecuali ….A. memasukkan oksigenB. menghasilkan energi untuk oksidasi makananC. merawat alat peredaran darahD. mengeluarkan sisa oksidasiJawaban C5. Tenggorokan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu ….A. pangkal, batang, dan cabang tenggorokB. akar, batang, dan cabang tenggorokC. pangkal, batang, dan ranting tenggorokD. akar, cabang, dan ranting tenggorokJawaban A6. Proses inspirasi pada pernapasan dada diawali dengan ….A. otot antar tulang rusuk relaksasiB. otot diafragma kontraksiC. otot antar tulang rusuk kontraksiD. otot diafragma relaksasiJawaban C7. Diafragma merupakan sekat yang membatasi ….A. rongga dada dan rongga perutB. paru-paru dan jantungC. paru-paru dan rongga perutD. trakea dan laringJawaban A8. Meskipun kita menghembuskan napas sekuat-kuatnya, udara di dalam paru-paru masih tetap ada. Volume udara tersebut dinamakan ….A. udara komplementerB. kapasitas vitalC. kapasitas totalD. udara residuJawaban D9. Apabila darah kita kekurangan hemoglobin, maka yang terjadi adalah ….A. tubuh kekurangan karbondioksidaB. tubuh kekurangan nutrisiC. oksigen tidak dapat ditukar dengan karbondioksidaD. darah akan kekurangan oksigenJawaban D10. Pada percabangan antara kerongkongan dengan tenggorokan terdapat epiglotis, yang berfungsi sebagai ….A. katup udaraB. pengatur suara agar nyaringC. katup penutup rongga hidungD. penyaring kotoran yang masukJawaban ABaca juga Sistem Pernapasan Cara Mengetahui Frekuensi & Volume Pernapasan Sistem Pernapasan Struktur, Organ, Pengertian Inspirasi-Ekspirasi - Pendidikan Kontributor Shulfi Ana HelmiPenulis Shulfi Ana HelmiEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
OrganOrgan Pencernaan . Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem pencernaan di dalam tubuh manusia: Mulut. Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.
Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan. Hal ini merupakan salah satu penerapan ilmu kimia dalam bidang …. A. hukum B. kesehatan C. geologi D. pertanian E. lingkungan PembahasanKarena berhubungan dengan obat-obatan/farmasi, maka hal ini merupakan salah satu penerapan ilmu kimia dalam bidang B-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat ykplXW.
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/574
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/580
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/568
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/496
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/233
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/557
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/315
  • 53lhk2fqkn.pages.dev/119
  • interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan pernapasan sirkulasi